Wednesday, November 19, 2008

EAGLE EYE

TEROR TEKNOLOGI





Jerry Shaw kebingungan ketika seorang perempuan meneleponnya dan mengancam agar Jerry mau mengikuti perintahnya. Jerry (diperankan Shia LaBeouf) bertambah bingung ketika mendapati kamar yang disewanya penuh dengan barang-barang berbahaya. Ditambah lagi, FBI yang mengejar-ngejar ia karena tuduhan terorisme. Di tempat lain, seorang perempuan tengah ketakutan ketika mendapat ancaman pembunuhan terhadap anaknya, Sam (Cameron Boyce), jika ia tidak mengikuti perintah. Perempuan itu bernama Rachel Holloman (Michelle Monaghan). Ia baru saja melepas anaknya untuk mengikuti tur ke Washington Perintah itu sebenarnya nyaris tidak terbaca sampai ke ujung cerita. Pertama-tama, mereka hanya ditugaskan merebut koper yang enath apa isinya dari dua kurir. Si pemberi perintah memang supercanggih. Ia bisa mengetahui apa saja yang tengah diperbuat Jerry dan Rachel, bahkan orang-orang di sekitar mereka. Perintah bisa muncul dari mana saja, dari ponsel mereka sendiri, ponsel entah siapa yang kebetulan berada di dekat mereka, melalui layar televisi toko elektronik, atau melalui layar elektronik di ruang publik. Tapi, Jerry dan Rachel tidak pernah punya waktu untuk mencari tahu si pemberi perintah itu. Satu-satunya yang mereka pikirkan adalah, mengapa mereka di antara sekian ratus juta warga Amerika Serikat lainnya? Jawaban itu sedikit demi sedikit terungkap ketika mereka memasuki sebuah ruang rahasia di Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Sebuah sistem komputer bernama Aria yang mengatur semuanya. Sasarannya hanya satu: ingin membunuh Presiden Amerika Serikat beserta jajarannya dengan cara yang tidak terlacak. Jerry dipilih dengan sebuah alasan kuat, ia adalah saudara kembar Ethan Shaw, seorang pencatat waktu di Angkatan Udara Amerika Serikat yang terlibat dalam program Aria itu. Tapi, Ethan yang membangkang Aria karena tidak setuju dengan rencana mereka, terbunuh secara misterius. Dan Aria berharap Jerry dapat meneruskan tugas Ethan dengan cara sendiri.Canggih Teknologi yang ada di sekitar kita semakin canggih.


Steven Spielberg, produser film ini, menyadari itu. Idenya muncul ketika ia berpikir, bagaimana seandainya teknologi itu tidak lagi bisa dikontrol dan mulai menyerang kita sendiri? Di film ini, teknologi itu bernama Aria. Sebenarnya, teknologi seperti Aria ini sudah ada di sekitar kita, ia bisa menyadap telepon semua orang di seluruh dunia, ia memiliki “mata” yang mengikuti ke mana pun targetnya pergi. Hanya saja, teknologi ini menjadi masalah serius ketika disangkutkan dengan politik negara adikuasa seperti Amerika Serikat dan musuh besar mereka, teroris dari Timur Tengah. Awalnya, Spielberg ingin menyutradarai film ini sendiri, tapi ia terlibat dalam sebuah proyek Indiana Jones and the Kingdom of the Christal Skull. DJ Caruso akhirnya mengambilalihnya. Spielberg tertarik pada Caruso setelah melihat kerjanya di film Disturbia. Caruso membuat film ini seperti halnya Disturbia, penuh ketegangan sejak awal dengan sudut pandang yang berbeda-beda. Ini menjadi seperti pameran adegan dahsyat dan imajinasi teknologi supercanggih yang bukan tidak mungkin akan ada di masa depan. Cerita yang ditulis oleh Dan McDermott ini untungnya seperti berada di zaman mana saja, dan menjadi dekat dengan penonton ketika karakter utamanya adalah orang biasa, Jerry yang seorang petugas fotokopi dan Rachel yang orang tua tunggal. Ketegangan film ini mengendur ketika cerita sedikit-sedikit dialihkan ke masa lalu Jerry dan Ethan. Hubungan dua saudara kembar yang kepribadiannya bertolak belakang itu terungkap. Bahwa Jerry seharusnya tidak iri kepada Ethan, saudara kembarnya yang dielu-elukan kedua orang tua mereka. Ethan toh seorang kakak yang baik, ia selalu membantu Jerry dalam setiap kesulitan. Antiklimaks terjadi ketika ada romantisme antara Jerry dan Rachel.

No comments: